Minggu, 22 Desember 2013

Mimpi Pada Suatu Ketika

Tentang mimpi, adakah yang tidak percaya akan hal itu. Aku tak tahu pasti, karena jika bagiku, aku adalah seorang pemimpi ulung dan seorang pemulung angan-angan yang terserak di tebarkan angi. Lalu ku kumpulkan dalam sebuah kantung ingatan, berharap suatu ketika awan dan hujan menaburkannya pada tempat yang manis.

Dan kau tahu, kini mimpi itu manis bagiku serupa kembang gula yang tak pernah sempat ku cicipi dikala masa kecilku menumbuh. Ahh gadis desa yang norak ini kini di sini. Di Eropa. Tanah putih seribu mimpi. 

Aku tak pernah menyangka, perjalanan akan membawaku ke sini. Ke sudut benua yang begitu di idamkan. Kesebuah sudut negara yang berkiblat kemajuan, Jerman.

Perjalanan ini bermula awal tahun lalu, dengan aku selalu mencari cara bagaimana caranya melihat kesempatan dan mencarinya dalam lautan angan. Hai, aku menemukannya pada wanita ceria bertubuh kecil. Aku mengenalnya dalam hubungan tak berjarak, facebook. Dan kemudian waktu memepertemukanku dengannya. Lalu, dari pertemuan itu mengalir cerita demi cerita tentang masa, angan tentang sebuah harapan. Dan dia tinggal di sana di sebuah sudut negara yang ku damba.Hingga November 2012 dia kembali ke tanah air dan aku menemuinya lalu darah yang sama sama mencintai tanah minangkabau itu menyatu.

Dan bertepatan dengan finishnya studyku, aku iseng bertanya bagaiman caranya aku bisa ke sana dan ternyata dia serius menanggapi dan aku kini di sini, menjadi turis di musim yang serba putih. Dan mengenal sebuah nama yang mulai hapal di antara katakata.

Hai...aku jatuh cinta, tak hanya pada beku, putihnya Eropa, tapi juga kamu jiwa baru yang selalu ingin membuatku bercerita.

Tunggu saja, kelak akan kukisahkan segalanya tentang mimpi pada suatu ketika.

Arsntad 12.01
22 Desember 2013

Timer

About

Seseorang yang sedang belajar menulis, masih belajar dan terus belajar.

The Visitor of My Blogs

Flag Counter