Cinta,
aiih siapa yang gak kenal cinta sih. Tau dunk, apa lagi kita nih yang masih
punya banyak kesempatan untuk menikmatinya. Cinta dengan segala polemiknya,
cinta dengan segala ritmenya, aihh kaya apa aja yah pake ritme. Tapi gak
percaya? Mank ada ritmenya kan? Ada gelombang yang pasang surut, terkadang
bluuurrrmm meledak deh dan menyusut kek baru habis banjir.
Cinta.
Pembahasan yang pernah mati dari masa ke masa. Bahkan emak-emak kita dulu dan
engkong buyut masih sempet cerita kok ke kita apa itu cinta. Alahhh ribet amat
yah, toh kita semua tahu apa itu cinta.
Lalu
buat apa aku nulis ini? Ahh, gpp Cuma mau blog ini rame aja plus pingin ngeluarin
di dada sikit –yang kebetulan lagi nyelekit—dar i kemarin, malah dari kemarin
kemarin deh.
Cinta
adalah pengajaran menurutku, mengajarkan untuk menerima, memberi, mengiklaskan.
Dan kebetulan ini adalah tentang sebuah keikhlasan yang masih ku eja dalam hati.
Aiiihh kok masih ngeja sih, lah iya... karena masih belajar aku untuk ikhlas
dan melepaskan dia karena kesalahanku sendiri. Aku yang sok kuat, sok baik
memberikanya pada gadis cantik itu. Tapi setelah aku tahu hatiku masih dia,
baru tau deh rasanya pilu yang rindu. Ahayy.
“Perlahan dan pasti langkah terhimpun
menjauh, lukaluka mengatup, pada pinangan yang hilang. Dan warna pudar
seketika, sebuah tabir yang hanya sekat. Telah ku luruhkan, dalam balutan
hujan, dan mimpi tumbuh bersama kamu yang melumut di hati”
<~_~?
dadanya sakit sama cinta, apa hubungannya Neng?
BalasHapusOOO... lagi patah hatikah?
hihihihi kek kena asma mendadak ini mah :P
BalasHapustapi gpp di jamin aman, patah hatinya da lewaaaaaaaat ;)