Ada jingga yang rupa di senjaku
Pada pertautan yang jatuh
Di tepian garisgaris biru
Pada riak gelombang dan ombak
Sebuah bayang yang tertinggal
Di raut kegelapan yang bias
Kamu, dengan segala tuju
Arah yang beda, jalan yang tak lagi sama
Persimpangan, bahkan perempatan
Kita tak lagi dalam ruang yang selalu rindu
Lukisan itu pudar, ukiran itu luruh
Arcaarca tentang kamu meruntuh
Salahkukah?
Jika nama, kenangan bahkan jejak
Tak hendak terkubur di geladak
Meski, samudra terbelah
Dan kita samasama di larikan sepi
(perpisahan telah di depan mata
)
Pada pertautan yang jatuh
Di tepian garisgaris biru
Pada riak gelombang dan ombak
Sebuah bayang yang tertinggal
Di raut kegelapan yang bias
Kamu, dengan segala tuju
Arah yang beda, jalan yang tak lagi sama
Persimpangan, bahkan perempatan
Kita tak lagi dalam ruang yang selalu rindu
Lukisan itu pudar, ukiran itu luruh
Arcaarca tentang kamu meruntuh
Salahkukah?
Jika nama, kenangan bahkan jejak
Tak hendak terkubur di geladak
Meski, samudra terbelah
Dan kita samasama di larikan sepi
(perpisahan telah di depan mata
)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Comment :)