Selasa, 15 Maret 2011

Berpikir positif Ria.. (inner side beauty)

Udah sering dengar khan? Bahasa keju'nya, Positif Thinking gitu loh.. Nah, udah nyoba dipraktek'in juga belum Bro n Sis dalam tindak tanduk berprasangka kita sehari-hari? Emang sih, pembahasan untuk materi ini sering kali kita dengar. Baik d Majlis-majlis Ta'lim, Televisi, Koran, juga media2 informasi yang lain. Tapi kebanyakan kok seperti angin lalu ya? Cuma "numpang lewat" gitu bahasa FB'nya..

Khusnudzon. Kata itu sangat berkaitan erat dengan Akhlak seseorang. Dan ilmu ini wajib kita pelajari kalo masih ngaku Muslim gaul. Why? Gini Bro n Sis.. Pergaulan (secara syar'i lho ya..) mau ga' mau mengharuskan kita saling berinteraksi antar sesama bukan? Disini sering kita temui perbedaan-perbedaan pemahaman meski kita sebangsa, serumpun, sejoli atau bahkan sesaudara dan seiman sekalipun. Multi tafsir gitu dalam pengambilan keputusan akan suatu masalah.

Ambil contoh;Kebanyakan dari kita kalau terkena suatu masalah atau fitnah misal'nya, pasti lari'nya bakalan menyalahkan orang yang udah bikin kita tersakiti. Mengumpat pake nama-nama hewani. Ujung-ujung'nya tali silaturahmi putus.. Astaghfirullahal'adzim..

Atau lebih parah'nya lagi, entah dengan sadar atau tidak, kadang kita juga mendoakan mereka agar celaka.. Naudzubillah himindzalik.. Do'a tuh. Asma Allah dibawa-bawa?! Bro n Sis, dalam setiap permasalahan hidup yang kita hadapi terdapat nilai-nilai lebih yang ber'efek pada pendewasaan Akhlak jika kita sanggup menghadapi'nya. Bukankah kita ini makhluk yang berakhlak paling mulia disisi Allah. Dan dijamin tuh dalam Al-Qur'an,
"Dan sesungguhnya kamu benar-benar ada pada akhlak yang agung" (QS Al Qalam : 4)

Nah, terus kenapa beberapa dari kita sering memandang masalah itu selalu Negatif'nya (Su'udzon) dulu ya ? Bukan'nya mensyukuri "nikmat" yang udah diberi? Bukankah lebih yahud kalau permasalahan tersebut diatas namakan syukur. Hasilnya pasti bakalan lebih adem dihati kok? Beneran. Coba deh. Contoh do'a buat masalah diatas nih;"Ya Allah, ternyata Engkau masih ingat padaku. Terima kasih, udah di'ingatkan kalo selama ini Aku khilaf dan ilmu sabarku ternyata masih kurang. Dan mohon bukakan pintu hidayah buat si fulan yang 'tanpa sengaja' nyakitin / ngefitnah. Sehingga aku lebih bisa mensyukuri nikmatmu"

Allah bakalan memberi pahala yang berlipat-lipat tuh. Selain pahala atas doa, terhindar dari dosa atas fitnah yang lain, kita udah bersikap khusnudzon dengan kehendak Allah Azza wa Jalla, otomatis kita udah belajar menjadi orang yang sabar. Bukankah Allah bersama orang yang Sabar? Dan Su’udzon pada dasarnya adalah prasangka buruk. Berprasangka yang tak pasti pun tidak diajarkan dalam Islam. Allah lebih sayang kepada hambaNya yang tidak mendahului kehendakNya, bukan?

Atau ada juga contoh kasus-kasus keseharian lain yang semoga aja manfaat buat ilmu Khusnudzon ria kita..
1. "Duh sengsaranya diri ini, gaji kecil, hutang banyak, anak sakit, serasa runtuh dunia ini”
2. "Waduh, rapaaat melulu, kapan istirahatnya, stres berat nih!”
3. "Dasar anak kecil, kerjanya nangis aja udah gitu main melulu rumah jadi berantakan nih!”

Padahal Jauh lebih baik binti bijak jika ditranslate seperti ini:
1. "Alhamdulillah.. meski gaji kecil, pelan-pelan bisa lunasin hutang mudah-mudahan berkah & Allah tambahkan rezeki.. Aaamin”
2. "Yes, seneng banget nih! Di rapat nanti bakalan ketemu orang-orang penting, jadi bisa belajar dari mereka.. Brain Storming gitu loh..”
3. “Sabar..sabaar, memang sulit mengurus anak, tapi ini bisa jadi ladang amal & belajar sabar…”
Subhanallah.. Bikin adem nggak tuh? Pastinya lah Brur..

Memang sih pemahaman atas berprasangka merupakan fitrah lain manusia. Sebagai muslim gaul juga kita wajib mengarahkan prasangka kita hanya dijalan kebaikan semata. Jalan dimana nafsu tidak berperan lebih didalam'nya. Dalam Al-Qur'aanur karim tertulis jelas,
"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berburuk sangka (curiga), karena sebagian dari berburuk sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang."
(QS Al Hujuraat : 12)
Hiii..!! Siapa coba yang mau jadi The Next Sumanto?

Bahkan Rasullullah saw juga pernah bersabda,
"Hindarilah oleh kamu sekalian berburuk sangka karena buruk sangka adalah ucapan yang paling dusta. Janganlah kamu sekalian saling memata-matai yang lain, janganlah saling mencari-cari aib yang lain, janganlah kamu saling bersaing (kemegahan dunia), janganlah kamu saling mendengki dan janganlah kamu saling membenci dan janganlah kamu saling bermusuhan tetapi jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara."
(Abu Hurairah ra)

Bro n Sis, tak bisa dipungkiri kalo dalam kehidupan bersosial, selalu aja ada yang tak suka akan kita. Entah itu dari sifat, paras, tingkah laku, dll, etc lah pokok'nya. Tapi yakin kok, ga' ada satupun manusia lain yang tak suka akan akhlak kita. Selama kita menerapkan nilai-nilai berKhusnudzon dalam keseharian. Akan tetapi jika ternyata kita dibenci lantaran akhlak kita, maka sepatutnya kita beristighfar dan memperbaiki diri. Karena Rasullullah shollallahu ’alaih wa sallam tidak pernah dibenci manusia lantaran akhlaknya. Tetapi pada aqidahnya. Namun jika kita dibenci lantaran aqidah kita, maka sepatutnya kita bersyukur dan bersabar.

Khusnudzon juga berperan lebih dalam kesehatan jiwa kita. Seperti,
* Menjauhkan diri dari rasa putus asa
* Selalu bersyukur dengan apa yang ia miliki
* Lebih mudah menemukan solusi ketika dilanda masalah
* Selalu tenang menghadapi apapun dalam hidup
* Menjadi manusia yang lebih bermanfaat bagi orang lain

Kaya'nya cukup ini dulu pembahasan Khusnudzon yang berpengaruh buat asupan rohani kita. Insyaallah pembahasan berikutnya akan coba kita bedah efek Khusnudzon buat asupan jasmani kita. Biar imbang gitu..

Keep Istiqomah dengan hati yang selalu berKhusnudzon ria ya Bro n Sis.. ^..^


Bye MGTS Group

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Comment :)

Timer

About

Seseorang yang sedang belajar menulis, masih belajar dan terus belajar.

The Visitor of My Blogs

Flag Counter