Sabtu, 15 Februari 2014

Pada Sekilas Rindu Di Matamu

Pagi yang datang, senja yang hilang, kamu yang pulang adalah matahari yang sempurna di dingin kota ini, sehingga pekat kalap, dan diam memucat, entah apa lagi yang akan datang, kala senja padam, matahari tenggelam, kau bawakan padaku sekejapan angan.

Serupa pekat sayang, rindu ini kian kilat, aku taku terbakar, sebelum waktunya menyalakan pepucuk api, mungkin esok di tahun yang tak lagi sama aku mampu kembali, pada matamu yang menyiratkan seribu mimpi, yah pada sekilas rindu di matamu yang tak mampu di sebut biru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Comment :)

Timer

About

Seseorang yang sedang belajar menulis, masih belajar dan terus belajar.

The Visitor of My Blogs

Flag Counter